Kasus Pembacokan Satpam SMKN 9 Tangerang Masih Misterius, Wagub Banten Geram, KOLEBBAT Angkat Bicara
Daftar Isi
Tangerang – Insiden pembacokan yang menimpa seorang satpam di SMK Negeri 9 Kabupaten Tangerang beberapa waktu lalu masih menyisakan tanda tanya besar. Hingga kini, belum ada kejelasan mengenai motif di balik aksi kekerasan tersebut—apakah berkaitan dengan permintaan Tunjangan Hari Raya (THR) atau dipicu oleh dendam pribadi.
Peristiwa tersebut sempat menghebohkan publik, terlebih karena diduga melibatkan oknum dari salah satu Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Namun, belum ada pernyataan resmi dari aparat penegak hukum terkait identitas dan motif pelaku.
Menanggapi insiden itu, Wakil Gubernur Banten, Dimyati, melontarkan pernyataan tegas. Dalam sebuah pemberitaan media online, Dimyati menyatakan kemarahannya terhadap dugaan keterlibatan LSM dalam kasus tersebut.
“Jangan macam-macam sama anak buah saya, di kepemimpinan Andra–Dimyati,” ujarnya, sebagaimana dikutip dari media tersebut.
Namun pernyataan tersebut mendapat tanggapan dari Ketua Koalisi Lembaga Banten Bersatu (KOLEBBAT) Provinsi Banten, Aminudin. Ia menilai bahwa penyebab dan pelaku dalam kasus tersebut belum sepenuhnya terang, dan meminta semua pihak untuk tidak gegabah dalam menyimpulkan.
“Kasus itu belum jelas, dan tidak mungkin seorang anggota LSM membawa senjata tajam ke SMKN 9 Kabupaten Tangerang hanya untuk menanyakan soal THR. Kalau pun benar pelakunya LSM, maka itu bisa dipastikan hanyalah oknum,” tegas Aminudin.
Lebih lanjut, ia juga mengkritisi pernyataan Wakil Gubernur yang dianggap terlalu emosional. Menurutnya, seharusnya perhatian pemerintah lebih difokuskan pada pembenahan internal, khususnya di kalangan Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
“Boleh saja prihatin atas kasus pembacokan itu, tapi jangan menggeneralisasi. Tidak semua LSM membuat proposal ke OPD. Itu pelaku, kalau benar dari LSM, kemungkinan hanyalah oknum,” tambahnya. (Red)