Miris, Warga Kota Serang Hidup Tanpa Akses Kamar Mandi dan Air Bersih yang Layak
Daftar Isi
Kota Serang, Kecamatan Walantaka - 13 Maret 2025 – Kondisi memprihatinkan dialami warga di lingkungan Citerep RT 03/02, Kelurahan Kiara, Kecamatan Walantaka, Kota Serang, Banten. Hingga kini, satu keluarga tersebut belum memiliki kamar mandi dan jamban yang layak.
Salah satu warga, Sahari (52), yang akrab disapa Towot, mengaku terpaksa memanfaatkan kebun bambu di belakang rumah untuk buang air besar bersama istri dan keempat anaknya. Hal ini terjadi karena ketiadaan fasilitas sanitasi di rumahnya. "Kalau malam kadang kami tahan, tapi kalau sudah nggak bisa ya buang hajat di belakang rumah," ungkap Sahari saat ditemui awak media.
Lebih memprihatinkan lagi, satu-satunya kamar mandi darurat yang dimiliki keluarga Sahari hanya ditutupi spanduk bekas baliho calon kepala daerah, tanpa dinding dan atap yang memadai.
Tak hanya itu, akses air bersih juga menjadi permasalahan serius. Sumur di rumahnya sudah lama tidak layak pakai. “Airnya kuning, keruh, dan berbau. Nggak bisa dipakai untuk masak atau minum,” ujarnya. Untuk kebutuhan sehari-hari, keluarga ini mengandalkan air galon yang dibeli seharga Rp3.000 per galon, jumlah yang cukup memberatkan mengingat kondisi ekonominya.
Sahari sendiri bekerja sebagai pengatur lalu lintas informal atau "pak ogah", sementara sang istri bekerja sebagai asisten rumah tangga di kawasan perumahan terdekat. Penghasilan keduanya tidak mencukupi kebutuhan sehari-hari, bahkan untuk makan pun, Sahari mengaku masih kerap berutang di warung tetangga.
“Kami bukannya nggak ingin punya kamar mandi yang layak, tapi jangankan bangun kamar mandi, buat makan aja kadang harus ngutang,” tutupnya.
Situasi ini mencerminkan masih adanya kesenjangan akses terhadap kebutuhan dasar, seperti sanitasi dan air bersih, di wilayah perkotaan. Dinas terkait diharapkan segera turun tangan memberikan bantuan dan solusi konkret, guna menjamin hak dasar warga atas lingkungan yang sehat dan layak huni. (Enah/Red)