Gubernur Banten Andra Soni Genjot Infrastruktur dan SDM untuk Tarik Investasi
Jakarta – Gubernur Banten Andra Soni menegaskan komitmennya dalam meningkatkan pembangunan infrastruktur dan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) guna menarik lebih banyak investasi ke Provinsi Banten. Langkah tersebut dinilai penting untuk mempercepat laju pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut.
Hal itu disampaikan Andra dalam acara Talk Show Indonesia Forward yang digelar di Studio CNN Indonesia, Jakarta, pada Selasa (15/4/2025). Talk show yang dipandu Diana Dwika tersebut mengusung tema "Tantangan Ekonomi Banten di Tengah Ketidakpastian Ekonomi Global."
“Banten memiliki anugerah luar biasa dari sisi geografis. Letaknya berdampingan dengan Daerah Khusus Jakarta (DKJ) dan menjadi pintu gerbang masuk Indonesia melalui Bandara Soekarno-Hatta,” ungkap Andra Soni.
Ia juga menyoroti keberadaan infrastruktur penting seperti jalan tol Jakarta–Merak yang telah mendorong pertumbuhan kawasan industri di wilayahnya. Saat ini, terdapat 20 kawasan industri tersebar di Provinsi Banten.
“Banten sejak lama telah menjadi tujuan investasi. Sejak zaman penjajahan Belanda, Banten menjadi titik nol pembangunan Jalan Pos Anyer–Panarukan. Di era Presiden Soekarno, Kota Cilegon ditetapkan sebagai pusat industri baja nasional melalui pendirian PT Krakatau Steel,” tuturnya.
Menurut Andra, kondisi alam Banten yang memiliki pantai padat dan laut dalam sangat mendukung sektor industri dan pelabuhan. Selain itu, wilayah perairan Banten merupakan jalur lalu lintas perdagangan internasional yang strategis.
Meski demikian, ia menekankan bahwa keunggulan geografis dan historis saja tidak cukup. “Kita tidak bisa hanya mengandalkan anugerah. Maka dari itu, kita percepat pembangunan infrastruktur, baik jalan provinsi maupun jalan poros desa,” tegasnya.
Pemerintah Provinsi Banten, lanjut Andra, juga mulai fokus mendorong pertumbuhan investasi di wilayah selatan Banten. “Selama ini investasi lebih banyak di utara. Sekarang kita genjot juga selatan. Alhamdulillah sudah mulai dengan adanya jalan tol Serang–Panimbang,” katanya.
Pemerintah juga mendukung pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung di Kabupaten Pandeglang sebagai magnet investasi baru di selatan Banten.
Tak hanya infrastruktur, peningkatan kualitas SDM juga menjadi perhatian utama. Menurut Andra, SDM yang unggul akan memberikan daya saing dan menjadi daya tarik bagi investor untuk merekrut tenaga kerja lokal.
“Tujuannya supaya investor menggunakan SDM dari Banten, bukan dari daerah lain,” ujarnya.
Sebagai informasi, realisasi investasi di Provinsi Banten pada tahun 2024 mencapai Rp105,62 triliun atau 107,98% dari target nasional sebesar Rp97,79 triliun. Angka ini meningkat dibandingkan tahun 2023 yang mencatatkan investasi sebesar Rp103,90 triliun.
Sumber: bantenprov.go.id