Warga Keluhkan Dampak Aktivitas Proyek Urugan di Kasemen, Pemerintah Segera Tinjau Lokasi

Table of Contents


Kota Serang, Banten (19/04/2025) – Aktivitas proyek pengurugan di depan Puskesmas Kelurahan Sawah Luhur, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, menuai keluhan dari warga. Proyek ini berlangsung pada jam-jam sibuk, termasuk saat siswa SMP Negeri 25 belajar dan masyarakat berobat ke puskesmas, sehingga menimbulkan gangguan yang cukup serius.

Menurut informasi yang diperoleh, warga mengeluhkan debu tebal dan tanah yang berceceran di jalan, serta lalu lintas kendaraan berat yang diduga melebihi kapasitas jalan provinsi. Jalan tersebut merupakan aset pemerintah Provinsi Banten yang dibangun dan dirawat dengan dana pajak masyarakat, namun kini rentan rusak akibat beban berlebih dari kendaraan proyek.


Aminudin, aktivis lingkungan dari LSM KPK-Nusantara perwakilan Banten sekaligus Koordinator Lapangan (Korlap) Aliansi Serang Utara (AL-SERUT), menyampaikan keprihatinannya terhadap situasi ini.

"Kami meminta kepada aparat penegak hukum, baik kepolisian maupun kejaksaan di wilayah Banten, untuk segera menyelidiki aktivitas galian C di kaki Gunung Pinang dan Lingkar Selatan Cilegon. Operasi ini diduga terus berlangsung dengan izin yang perlu dikaji ulang, karena berpotensi merusak ekosistem alam pegunungan dan hutan di Provinsi Banten," tegas Aminudin.

Ia menambahkan bahwa investasi seharusnya tidak dilakukan dengan mengorbankan lingkungan yang vital bagi keseimbangan ekosistem. "Alam dan hutan lindung adalah anugerah dari Sang Pencipta untuk menjaga keseimbangan bumi, namun kini terus dirusak demi keuntungan segelintir pengusaha, sementara rakyat Banten yang menanggung dampaknya," lanjutnya.

Lebih jauh, Aminudin memperingatkan bahwa jika kondisi ini terus dibiarkan tanpa tindakan nyata dari pihak berwenang, masyarakat Kota Serang bersama AL-SERUT siap menggelar aksi unjuk rasa untuk menuntut keadilan dan perlindungan lingkungan.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak terkait mengenai tuntutan AL-SERUT, namun warga berharap pemerintah segera mengambil langkah untuk melindungi lingkungan dan infrastruktur publik dari kerusakan lebih lanjut.

Sumber: AL-SERUT

-->