Daging Kurban di Masjid Raya Al-Bantani KP3B Dipertanyakan Warga Sekitar

Daftar Isi


Perayaan Iduladha 1446 H di Masjid Raya Al-Bantani, yang terletak di Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B), tahun ini terasa berbeda. Tradisi pembagian daging kurban kepada masyarakat sekitar yang selama ini menjadi bagian dari momen kebersamaan, kini tidak lagi dilakukan.

Menurut sumber informasi dari beberapa narasumber, masa-masa sebelumnya, warga dan tokoh masyarakat di sekitar Masjid Raya Al-Bantani rutin menerima daging kurban. Namun tahun ini, tradisi tersebut tiba-tiba hilang. Banyak yang mempertanyakan apakah kebijakan baru ini hanya ditujukan untuk kalangan terbatas, seperti lembaga kejaksaan, kepolisian, atau yayasan tertentu.

Suara Aktivis

Kiswandi, perwakilan dari Perkumpulan Aktivis Aliansi Pamungkas Banten, menyayangkan perubahan tersebut.

“Tradisi kehangatan antara masyarakat sekitar Masjid Raya Al-Bantani saat Hari Raya Iduladha 1446 H/2025 sudah tidak ada lagi. Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, di mana masyarakat bisa merasakan kebersamaan dalam pembagian daging kurban,” ujarnya.

Perubahan ini di nilai mencerminkan pergeseran kebijakan yang terjadi di bawah kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur Banten yang baru.

“Setiap tahun saat Iduladha, pemotongan hewan kurban di Masjid Raya Al-Bantani menjadi harapan masyarakat sekitar. Sekarang, tradisi itu berubah drastis tanpa ada penjelasan yang jelas,” tambahnya.

Makna Sosial Pembagian Daging Kurban

Pentingnya nilai sosial dalam ibadah kurban, bukan hanya sebagai ritual keagamaan, tetapi juga sebagai sarana mempererat hubungan sosial dan membantu masyarakat yang membutuhkan.

Ia menguraikan beberapa alasan pentingnya pembagian daging kurban:

  1. Membantu yang membutuhkan
    Daging kurban menjadi berkah bagi fakir miskin yang mungkin jarang merasakan daging dalam kehidupan sehari-hari.

  2. Menguatkan silaturahmi
    Pembagian daging menciptakan suasana kebersamaan dan mempererat hubungan sosial di antara warga.

  3. Menunaikan kewajiban agama
    Kurban adalah wujud syukur atas nikmat Allah dan bentuk kepedulian terhadap sesama.

  4. Meningkatkan solidaritas umat
    Tradisi ini menjaga nilai-nilai keagamaan dan memperkuat semangat solidaritas dalam masyarakat Muslim.

Prinsip Pembagian yang Sesuai Syariat

Pentingnya menjalankan pembagian daging kurban secara tepat dan sesuai syariat, di antaranya:

  • Memprioritaskan fakir miskin, kerabat, dan tetangga yang membutuhkan.
  • Menggunakan data penerima dari RT/RW atau kelurahan agar tepat sasaran.
  • Memperhatikan jumlah anggota keluarga dalam menentukan porsi daging.
  • Menggunakan timbangan agar setiap penerima mendapatkan bagian yang adil.

“Dengan cara yang tepat, ibadah kurban bisa memberikan manfaat yang besar dan memperkuat ikatan sosial di masyarakat,” tutup Kiswandi