Pasar Tradisional Pamarayan Dikeluhkan Wali Murid SDN 1: Akses Sekolah Terganggu Pedagang
SERANG – Keberadaan Pasar Tradisional Pamarayan yang bersebelahan langsung dengan SDN 1 Pamarayan dikeluhkan para wali murid. Pasalnya, aktivitas pasar dan bangunan ruko yang berdiri di depan sekolah menyebabkan kemacetan dan mengganggu akses masuk menuju gerbang sekolah.
Keluhan tersebut disampaikan langsung oleh sejumlah wali murid yang merasa kesulitan mengantar anak-anak mereka ke sekolah akibat semrawutnya jalur akses.
"Selaku wali murid, kami sangat terganggu. Bahkan kadang berseteru dengan pedagang karena dilarang parkir. Kalau lewat jalur belakang, sering ada yang jatuh ke got," ujar NA (inisial), salah satu wali murid, Rabu (16/07/2025).
NA juga berharap bangunan ruko di depan sekolah dibongkar agar bisa digunakan sebagai area parkir bagi wali murid. Ia turut memohon perhatian langsung dari Bupati dan Wakil Bupati Serang serta Gubernur Banten.
“Tolong bersihkan bangunan yang berdiri tepat di depan pagar sekolah, agar kami bisa lebih leluasa antar-jemput anak,” tambahnya.
Pihak Sekolah Sudah Bersurat ke Dinas
Kepala SDN 1 Pamarayan, Hariri Idfri, S.Pd., saat dikonfirmasi, menyampaikan bahwa warung-warung dan ruko tersebut mulai berdiri sejak tahun 2014, di masa pemerintahan kepala desa sebelumnya. Pihak sekolah sudah beberapa kali menyampaikan surat resmi kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Serang dan pernah dilakukan mediasi.
“Kami sudah bersurat secara resmi, dan beberapa bulan lalu sudah dilakukan mediasi bersama pengelola pasar dan unsur Tripika Kecamatan Pamarayan. Namun tidak ditemukan solusi karena kepala desa tidak hadir saat itu. Kami berharap bangunan di depan pagar sekolah dibongkar agar akses wali murid menjadi lebih baik,” jelas Hariri.
Aktivis Sosial Ikut Angkat Suara
Menanggapi hal ini, aktivis sosial Acun Sunarya, S.H., mendorong pemerintah daerah turun langsung meninjau kondisi di SDN 1 Pamarayan.
“Saya harap Bupati Serang, Ibu Hj. Ratu Rachmatuzakiyah, Wakil Bupati H. Nazib Hammas, dan Gubernur Banten bisa turun langsung melihat kondisi sekolah ini. Jangan sampai keluhan wali murid dan pihak sekolah diabaikan,” kata Acun.
Acun juga meminta agar seluruh pihak terkait, mulai dari pengelola pasar, kepala desa, Dinas Pendidikan, Dishub, Satpol-PP, hingga DLH duduk bersama mencari solusi konkret.
“Permasalahan ini tidak boleh dibiarkan berlarut. Dunia pendidikan harus mendapat perhatian khusus demi kenyamanan proses belajar mengajar,” pungkasnya.